Penanggalan Islam menggunakan kalender hijriyah pertama kali dimulai pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA. Lahirnya kesepakatan kalender hijriah ini disebut pula sebagai produk politik umar bin khattab guna mendukung kelancaran sistem negara.
MUI mengungkapkan bahwa awalnya ada empat opsi yang diusulkan kepada umar untuk menetapkan awal waktu tahun hijriyah, yakni; tahun gajah saat rasulullah lahir, wafatnya Rasulullah, tahun Rashulullah diangkat menjadi rashul, dan tahun hijrahnya Rashul dari Makkah ke Madinah. Akhirnya tahun hijrahnya Rashulullah SAW terpilih menjadi awal perhitungan kalender Hijriah karena dianggap menjadi tonggak awal kejayaan umat islam, setelah berdakwah secara sembunyi-sembunyi di hari-hari sebelumnya.
Sampai saat ini, hari hijrah itu diperingati sebagai 1 Muharram atau tahun baru islam. Gus H Asmad Hanisy, S.Pd.I, MM menyebutkan ada banyak peristiwa penting di bulan Muharram khususnya pada tanggal 10, beberapa peristiwa penting pada tanggal 10 muharram antara lain :
- Taubatnya Nabi Adam
- Berlabuhnya kapal Nabi Nuh
- Selamatnya Nabi Ibrahim dari siksaan Raja Namrud
- Terbebasnya Nabi Yunus dari Penjara
- Keluarnya Nabi Yunus dari perut ikan Paus.
- Nabi Ayyub sembuh dari penyakit
- Nabi Musa Selamat dari Fir’aun.
Di awal tahun ini, hendaknya kita membaca doa akhir dan awal tahun selain itu, sesuai dengan anjuran pengasuh Pondok Pesantren Al-Qodiri, KH Achmad Muzakki Syah, yang dikutip dalam tafsir Almanar di bulan yang penuh Rahmat ini kita dapat melakukan banyak amalan salah satunya adalah doa nabi Yunus.
لا اله الا انت سبحانك اني كنت من الظالمين
Dikutip dari laman NU Online, Syekh Abdul Hamid menuangkan amalan-amalan bulan Muharram sesuai sunnah ke dalam sebuah nadham, seperti berikut:
فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ
Artinya: “Ada sepuluh amalan di dalam bulan Asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, sholatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit, dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surah Al-Ikhlas 1.000 kali.” Dws