Jember, 10 Agustus 2023. Institut Agama Islam Al-Qodiri, Jember – Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau yang disingkat dengan MBKM saat ini menjadi salah satu topik hangat di dunia Pendidikan perguruan tinggi. MBKM ini termaksud dari dua kalimat yakni; Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Merdeka Belajar disini bermaksud untuk memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk memilih bidang ilmu yang mereka minati, sedangkan Kampus Merdeka merupakan sebuah konsep baru yang mendukung mahasiswa untuk mendapatkan kemerdekaan belajar di perguruan tinggi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Nadiem Makarim menjelaskan bahwasannya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka memberi kebebasan dan otonom kepada Lembaga Pendidikan, dan Merdeka dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi yang berbelit dan mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih bidang sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki.
Salah satu Upaya untuk merealisasikan Program MBKM ini, pimpinan IAI Al-Qodiri Jember melakukan Roadshow ke Nusa Tenggara Barat, mulai tanggal 10-13 Agustus 2023. Kunjungan ini dilakukan di 3 perguruan tinggi dan dua pondok pesantren.
Dalam lawatannya ke pulau yang beri julukan kota seribu masjid ini, Wakil Rektor I IAI Al-Qodiri menjelaskan bahwa agenda ini membuahkan hasil dalam bentuk program kerjasama yang tertuang dalam Momurandum of Understanding (MoU) , ke 3 perguruan tinggi tersebut yaitu IAI Nurul Hakim Kediri Lombok Barat, STIT PALAPA Lombok Timur dan STIS DAFA Lombok Barat. Kerjasama tersebut dalam bentuk kegiatan kolaboratif Tridharma Perguruan Tinggi, sedangkan kerjasama dengan pondok pesantren yaitu dengan Darud Da’wah Sekotong Lombok dan Pondok Pesantren Nurul Qur’an’ Praya Lombok Tengah. ada 2 program kerjasama dengan pondok pesantren mitra, yaitu program mahasiswa santri mengabdi dan program santri mengajar.
Menurut Bapak Ahmad Rosidi, Dekan Fakultas Tarbiyah, program MBKM santri mengabdi dan santri mengajar, mahasiswa akan ditempatkan di sekolah-sekolah di bawah naungan lembaga tersebut. Dekan Fakultas Tarbiyah juga menekankan bahwa salah satu tujuan program MBKM ini adalah untuk memberikan pengalaman Nusantara kepada mereka.
Lebih lanjut, Dekan Fakultas Tarbiyah Ahmad Rosidi,M.Pd. mengatakan dengan Program Santri Mengabdi ini, mahasiswa santri mengabdi di pesantren mitra secara langsung selama 1 semester, dan bersama-sama mengidentifikasi potensi serta menangani masalah yang ditemui di pesantren.
Program Santri Mengabdi diharapkan bisa mengasah soft skill kemitraan, kerjasama tim lintas disiplin keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa santri. Selain pesantren mitra, program ini terbuka bagi ormas atau lembaga lain.
Sambuatan hangat diberikan oleh Dr. TGH Sabarudin selaku pengasuh PP Nurul Qur’an Mertak Praya Lombok Tengah dalam sambutanya beliau yang pernah meraih Juara Qori’ International, sangat menyambut baik maksud dari Kerjasama ini sekaligus mendukung program-program dalam Santri mengabdi dan mengajar. Tak hanya itu, beliau juga siap melakukan pendampingan terhadap mahasiswa yang akan mengembangkan bakatnya di bidang Qori’ agar bisa menjadi juara international juga”, guyon beliau.
Pelaksanaan MBKM Nusantara ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa, tetapi juga sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan kolaboratif tridarma perguruan tinggi di Nusa Tenggara Barat,” ungkap Wakil Rektor I.