IAI Al-Qodiri Jember. Hari Sabtu (21/08/21) kampus IAI Al-Qodiri Jember bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaksanakan ujian seleksi beasiswa pendidikan (Strata Satu) S-1 bagi guru madrasah diniyah. Ujian seleksi ini merupakan ujian kali kedua bagi calon mahasiswa guru madin.
Ujian pertama dilakukan oleh internal kampus yang dimonitoring oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) untuk menjaring mahasiswa yang memang betul-betul layak untuk mendapatkan Program Beasiswa Guru Madin Pemprov Jatim. Salah satu ujian yang dilaksanakan yakni Test Potensi Akademik (TPA), Ujian Lisan dan Ujian Baca Kitab Kuning.
Dari ratusan calon penerima beasiswa pemprov yang mendaftar, 36 orang yang dinyatakan lolos seleksi pertama dan layak mengikuti ujian selanjutnya.
Ujian selanjutnya atau ujian kedua pada hari ini diselenggarakan oleh/dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sedangkan IAI Al-Qodiri Jember hanya sebagai fasilitator ketempatan. Dari 36 peserta ujian yang lolos pada tahap ujian pertama (internal), kemudian akan diambil 30 peserta terbaik dan layak untuk mendapatkan Beasiswa Guru Madin dari Pemprov Jatim Tahun 2021.
Susunan Dewan Penguji Ujian Lisan Beasiswa dari Pemprov Jatim terdiri dari : Penguji Kitab yakni Bapak Imam Ibnu Hajar, Pemantau Ujian yakni Bapak Prof. Abdul Halim Soebahar, M.Ag, dan Pendamping Ujian yakni Bapak Safrizal Afrizal Mumtaz.
30 peserta beasiswa yang lolos tahap kedua, nantinya akan berkuliah di Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di IAI Al-Qodiri.
Dr. Asmad Hanisy, M.M, menyatakan, : Kampus kita sudah menjadi langganan dari pemerintah Jawa Timur sebagai kampus penyelenggara program beasiswa untuk guru madin. Tidak semua kampus swasta bisa bekerjasama dan mendapatkan kepercayaan dari Pemprov. Ini merupakan suatu bukti bahwa kampus IAI Al-Qodiri Jember dipercayai, diamanai oleh Pemprov Jatim, Tandasnya.
Selanjutnya, Beasiswa ini merupakan bentuk nyata dan dukungan kepada program Pemprov oleh IAI Al-Qodiri Jember berkaitan dengan kesempatan meningkatkan kompetensi akademik bagi para pendidik madrasah diniyah memperoleh pendidikan di level perguruan tinggi. Sebab peningkatan kualifikasi pendidikan bagi para pendidik madin akan sangat berpengaruh pada output pembentukan karakter santri. Ungkap Rektor IAI Al-Qodiri Jember. (Sr)