JEMBER, IAIQ.COM – Penyelenggaraan workshop pengabdian masyatakat untuk seluruh dosen IAI Al-Qodiri Jember dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2020. Tema workshop dan kegiatan pengabdian masyarakat tahun 2020 ini adalah “Mengembangkan Komunitas Masyarakat yang Tangguh dan Kuat di Tengah Wabah Covid-19”
Dr. H. Asmad Hanisy, S.Pd.I., MM selaku Rektor IAI Al-Qodiri mengatakan ketika Workshop Pengabdian Masyarakat Bagi Dosen IAI Al-Qodiri yang akan menjadi DPL KKM 2020 bahwa,; “Pelaksanaan KKM tahun sekarang mundur 1 bulan dari kalender akademik yang sudah ditentukan oleh kampus, dikarenakan kampus melalui LP2M memantau kondisi dan situasi terkini terkait perkembangan Covid-19 di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten. Jember. Maka dapat diputuskan bahwa KKM tahun 2020 akan tetap dilaksanakan dengan mempertimbangkan perkembangan pandemi Covid-19. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan di antaranya adalah lokasi KKM akan disesuaikan dengan tempat tinggal mahasiswa, kebijakan DPL dan proses kegiatan KKM sendiri”.
Ainul Yaqin, M.Pd selaku Ketua LP2M menjelaskan, LP2M betul-betul menyiapkan KKM tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yakni merujuk pada kebijakan DIKTIS Kemenag RI dengan menggunakan konsep ABCD. Dengan konsep ABCD maka KKM kali ini mahasiswa akan melakukan Kegiatan KKM dengan melakukan dampingan kepada komunitas-komunitas masyarakat yang ada di Kab. Jember. Maka dalam hal ini tema KKM yang di ambil adalah “Mengembangkan Komunitas Masyarakat yang Tangguh dan Kuat di Tengah Wabah Covid-19”.
Lebih lanjut M. Ainul Yaqin menekankan kepada para DPL bahwa adanya beberapa perbedaan KKM di kondisi normal dengan saat ini, salah satunya yakni lokasi Posko KKM yang bisa dijangkau oleh mahasiswa, tidak lagi konsen di satu lokasi. Jadi lokasi posko KKM menyesuaikan dengan tempat tinggal mahasiswa namun tidak diperkenankan untuk bermalam di lokasi KKM.
Kuliah kerja mahasiswa (KKM) menjadi kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa/wi Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember. Kegiatan KKM IAI Al-Qodiri Jember menerapkan konsep pemberdayaan masyarakat di daerah tertentu yang sebelumnya sudah ditentukan oleh Tim Panitia KKM dibawah garis koordinasi LP2M. Namun pandemi Covid-19 menimbulkan dampak pada pelaksanaan KKN IAI Al-Qodiri Jember baik terkait lokasi KKM serta tanggal pelaksanaan KKM.
Selain memberikan workshop kepada dosen, IAI Al-Qodiri Jember juga menyelenggarakan workshop pengabdian masyatakat untuk seluruh mahasiswa semester IV dimulai pada tanggal 1-3 September 2020.
Abdul Mu’im menuturkan sebelum mengikuti KKM 2020 para mahasiswa ini telah lulus Mata Kuliah Pengabdian Kepada Masyarakat, serta telah mengikuti pembekalan sejak 1 September hingga 3 September oleh narasumber Nurul Anam., M.Pd. Tidak hanya itu, mereka sebelum terjun ke lapangan terlebih dahulu sudah melakukan tahapan pra-KKM ABCD dengan menentukan Define, Discovery, Dream dan Design sesuai dengan lokasi dan komunitas dampingan yang akan dituju sesuai dengan lokasi posko masing-masing. Hal ini dilakukan guna membatasi interaksi secara langsung antara mahasiswa dan masyarakat.
Meski pandemi covid-19 masih mendera di Indonesia khusunya Jember, tak menyurutkan semangat para DPL dan mahasiswa yang terlibat dalam KKM Tahun 2020 ini. Semuanya antusias dalam melaksanakan KKM tahun 2020, seperti yang dituturkan oleh Slamet Riyadi mahasiswa Fakultas Tarbiyah prodi PAI yang menilai KKM 2020 ini menjadi momentum luar biasa khususnya bagi mahasiswa untuk menilik kembali niat, tujuan, dan esensi dari KKM itu sendiri sebagai proses pengabdian kepada masyarakat. Ia mengakui pelaksanaan KKM 2020 ditengah Pandemi Covid-19 tidak mudah, terlebih belum ada referensi dari KKM periode-periode sebelumnya.
“Kondisi ini sebetulnya menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi dosen maupun mahasiswa untuk ikut berperan membantu masyarakat melalui dampingan komunitas-komunitas masyarakat untuk bangkit dan tetap berkreasi meskipun covid-19 sedang melanda. Yang pada akhirnya masyarakat bisa merasakan betul kehadiran para akademisi (dosen dan mahasiswa) melalui KKM Ini, sekaligus untuk mempertegas kedudukan dosen dan mahasiswa menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi,” kata Slamet. (Rz/An)