Jember – IAI Al-Qodiri Jember mengadakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru (PKG) PAI dan PBA se-Kabupaten Jember (21/07/2022).
Workshop oleh IAI Al-Qodiri Jember dianggap sebagai sesuatu yang krusial dan mendesak untuk dilaksanakan. Untuk itu, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) IAI Al-Qodiri Jember menyelenggarakan kegiatan peningkatan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru (PKG) PAI dan PBA di Kabupaten Jember.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 1 hari, di Auditorium IAI Al-Qodiri Jember diikuti oleh 72 perwakilan GPAI dan GPBA mulai dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah sampai Madrasah Aliyah.
Pemateri Pertama Ahmad Rosidi, M.Pd.I selaku Dekan Tarbiyah IAI Al-Qodiri Jember dalam laporannya menyatakan bahwa peningkatan mutu pendidikan tidak lepas dari peran guru. Guru menurutnya, dalam keseluruhan proses pembelajaran memainkan peranan penting. Karenanya, mutu dan kompetensi guru harus ditingkatkan.
“Peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting, terutama membantu siswa dalam membangun sikap positif dalam belajar, mandiri,” ujarnya pada Kamis, (21/07/2022).
Kegiatan ini penting untuk dilaksanakan, imbuhnya. Di samping untuk meningkatkan kompetensi GPAI dan GPBA pada sekolah atau madrasah juga dalam rangka meng-upgrade pengetahuan, terutama yang terkait dengan Kurikulum MBKM.
Sementara itu, terkait eksistensi pendidikan agama islam, Syaiful Rizal., M.Pd sekaligus kaprodi PAI IAI Al-Qodiri Jember menyatakan bahwa PAI mempunyai peran penting dan strategis di Indonesia. Jika PAI gagal, maka kehidupan bangsa ini akan terpuruk. Karena menurutnya, lebih dari 80% penduduk Indonesia mempercayakan pendidikan anaknya pada didikan PAI. Sehingga maju dan tidaknya bangsa ini tergantung pada mutu PAI.
“Saya katakan di mana-mana, PAI sangat penting dan strategis di Indonesia. Jika PAI gagal, maka bangsa ini akan terpuruk. 80% penduduk Indonesia mempercayakan pendidikan anaknya kepada PAI,” tegasnya (21/07/2022).
Hasyim Asyari, M.Pd.I., selaku Kaprodi PBA IAI Al-Qodiri Jember mengatakan GPAI dan GPBA harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, profesional, dan kepemimpinan. Kompetensi yang selama ini hanya dipahami saja, agar dipahami secara mendalam dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Di samping itu, guru harus selalu update informasi, memperbarui pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki agar tidak ketinggalan. Sebab bagaimanapun, ilmu pengetahuan juga bisa mengalami expired, kadaluwarsa, termasuk juga metodologi. Dengan semakin meningkatnya kualifikasi akademik dan kompetensi GPAI dan GPBA, ke depan pembelajaran PAI dan PBA bisa menjadi lebih efektif, menyenangkan, dan siap bersaing dengan mapel umum yang lain.
“Ke depan bagaimana agar PAI dan PBA lebih menarik, lebih hidup di kelas. Tidak hanya peserta didik yang suka, tapi masyarakat juga suka. Tidak selama ini, PBA terutama PAI selalu menjadi kambing hitam, selalu disalahkan,” pungkasnya. (Sr)