Kuala Lumpur, Institut Agama Islam (IAI) AL-Qodiri menunjukkan komitmen tinggi dalam mengembangkan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) bertaraf internasional melalui kolaborasi anatar perguruan tinggi yang inovatif dan komprehensif. Kegiatan yang dilaksanakan di Malaysia ini membuktikan semangat perguruan tinggi untuk tidak sekadar berfokus pada pendidikan akademis, melainkan juga memberikan kontribusi nyata dalam penyelesaian permasalahan sosial lintas negara.
Kolaborasi internasional yang diinisiasi oleh IAI AL-Qodiri tidak lahir secara kebetulan, melainkan merupakan hasil perencanaan matang dan ingin menwujdukan visi perguruan tinggi menjadi World Class University dengan menghadirkan pendekatan transformatif dalam pengabdian masyarakat bersekala internasional. Kerja sama dengan melibatkan lima perguruan tinggi dari Indonesia dan NGO Malaysia menjadi model dalam pendekatan pemberdayaan masyarakat berbasis keilmuan dan kemanusiaan. Lima kampus yang terlibat dalam kolaborasi ini mencakup: IAI Sunan Kalijogo Malang, IAI Uluwiyah Mojokerto , STIT IBNU Sina Malang, STKIP PGRI Madura, Universitas Ibrahimy Genteng.
Dr. Zainal Arifin, M.Pd., selaku Warkil Rektor I IAI AL-Qodiri, menjelaskan bahwa program ini memiliki tujuan strategis. “Kami tidak sekadar melakukan pengabdian, tetapi juga membangun jejaring intelektual antarbangsa,” ungkapnya dalam pertemuan dengan dosen pengabdi antar perguruan tinggi di Kuala Lumpur, Rabu (20/11).
Program PKM kali ini fokus pada tiga area utama pemberdayaan: 1) Pendidikan masyarakat pinggiran. 2) Pengembangan ekonomi komunitas. 3) Penguatan kapasitas sumber daya manusia di wilayah pengabdian yang ada di Malaysia.
Tim gabungan dari kelima kampus telah merancang serangkaian kegiatan komprehensif yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masyarakat setempat. Kegiatan PKM berlangsung di tiga desa di kawasan pedalaman negara bagian Selangor. Para mahasiswa dan dosen dari kelima kampus terjun langsung melakukan pemetaan sosial, memberikan pelatihan keterampilan, serta melakukan pendampingan edukasi dan ekonomi.
Rektor IAI AL-Qodiri, Dr. Asmad Hanisy menegaskan bahwa program ini bukan sekadar proyek sekali jalan. “Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan program sejenis, memperluas jejaring, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat internasional demi tercapainya tanda bahwa kampus ini layak menjadi world class university,” tegasnya.
Koordinator program, Dr. Finadatul Wahidah, M.Pd.I selaku ketua LP2M IAI Al-Qodiri, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar program pengabdian, melainkan wujud nyata dari semangat kemanusiaan dan keilmuan tanpa batas dan membukan ruang-ruang kolaborasi baik dalam dunia pendidikan, riset, double degree, lapangan pekerjaan dan tentu membumikan salah satu visi Rahmatan Lil Alamin kampus IAI Al-Qodiri dengan melakukan pendidikan yang moderat bagi warga Malaysia.
“Dengan adanya kolaborasi berharap akan memberikan manfaat bagi mahasiswa khususnya dan bagi anak2 Indonesia di Malaysia, salah satu draft yang diprogramkan bersama dengan NGO Malaysia adalah pendidikan yang dapat memberikan outcome yang nyata untuk dapat terjaring di lapangan pekerjaan bagi lulusan di Indonesia, pelaksanaan double degree, serta pendidikan yg moderate bagi warga Malaysia di Indonesia” pungkas ketua LP2M IAI Al-Qodiri disela-sela acara pelaksanaan PKM.
Kerja sama antarpeerguruan tinggi ini diharapkan dapat menjadi model baru dalam pendidikan tinggi yang tidak sekadar berbicara tentang konsep, melainkan memberikan aksi nyata di tengah masyarakat.
Editor : Akhmad Iqbal