Jember, (04/01/22) Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Al-Qodiri Jember kembali mengadakan diskusi priodik antar dosen dan mahasiswa. Kegiatan kali ini di narasumberi oleh dosen tetap Program Studi Pendidikan Agama Islam Bapak H. Muhammad Umar Hasibullah., M.Pd.I dengan mengankat judul diskusi yakni “Theoretical Framework Pemikiran Mulla Sadra dan Aktualisasinya dalam Pendidikan Islam”.
Bapak umar dalam pemaparan menyampaikan tentang biografi Mulla Sadra. Beliau mengatakan bahwa Nama lengkapnya Mulla Sadra adalah Muhammad bin Ibrahim Yahya Qawami Syirazi, sering dipanggil dengan julukan Shadruddin Asy-Syirazi atau Mulla Shadra atau Shadra.. Ia dilahirkan di Syiraz yaitu sebuah kota yang paling terkenal di Iran, dikawasan sekitar Persepolis tahun 979/980 H atau 1571/1572 M). Ayahnya bernama Ibrahim bin Yahya, ayahnya adalah seorang bangsawan terhormat di kota tersebut.
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa “konsep integrasi ilmu dan agama dalam perspektif Mullā Sadrā memiliki landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis”.
Umar kemudian memaparkan bahwa dengan mengadopsi pemikiran Mullā Sadrā tentang integrasi keilmuan yang tertuang dalam prinsip Tauḥid, maka untuk membangun pendidikan integratif diperlukan Konsep pendidikan Islam yang dirancang sebagai pendidikan yang benar-benar holistik dan terpadu.
Holistik dalam hal visi, isi, struktur dan proses. Terpadu dalam pendekatannya baik terhadap kurikulum (bagaimana dan apa yang harus diajarkan), pengetahuan yang menyatu padukan dengan praktik, aplikasi dan pelayanan.
Ilmu- ilmu agama yang berbasis pada wahyu (al-Qur’ān dan al-Ḥadith) sebagai ayat- ayat qauliyyah dan ilmu-ilmu umum berbasis pada akal, penalaran terhadap fenomena alam sebagai ayat-ayat kauniyyah. Seluruh metode yang diterapkan dalam ilmu umum dan agama (panca indera, rasio, intuisi dan wahyu) secara sinergis diterapkan dalam menemukan kebenaran. Ujarnya (Sr)